Kamis, 26 November 2009

NIKMATI PERBEDAAN

Perbedaan adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa!
Lihatlah sekeliling kita, indahnya warna-warni bunga, warna-warni satwa, dan segala keragaman lain yang menghiasi dunia.
Bayangkan kalau kita hanya mengenal warna hitam saja! Alangkah gelapnya dunia ini! :-)
Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni, kita tidak akan merasakan hidup semeriah dan seindah sekarang ini,betul?! :-)
Begitu pun dengan kehidupan, setiap insan selalu berhadapan dengan segala
macam perbedaan dan warna-warni kehidupan. Tapi sayang, tidak semua orang mampu
melihat perbedaan sebagai kekayaan. Banyak orang merasa tersiksa karena perbedaan alias mereka tidak mampu menikmatinya.
Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya karena perbedaan. Entah itu perbedaan warna kulit, agama, suku bangsa, prinsip, atau sekadar pendapat. Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. Setiap orang lahir dengan perbedaan dan keunikannya masing-masing. mulai dari perbedaan fisik, pola pikir, kesenangan, dan lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama. Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak selalu menguntungkan. Coba bayangkan, seandainya semua orang memiliki kemampuan memimpin, lantas siapa yang mau dipimpin? Kalau semua orang menjadi orang tua, siapa yang mau
jadi anak? Siapa juga yang akan menerima sedekah, jika semua orang ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan alat perpecahan. Banyak hal positif yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus bersyarat. Nah, syarat apa saja yang harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...

1. Cara pandang kita terhadap perbedaan.
Berpikirlah positif dengan mensyukuri adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan sebagai kekayaan. Cara pandang yang benar akan melahirkan sikap yang tepat. Ada baiknya kita mencari persamaan terlebih dahulu, sebelum mencari perbedaan.
2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.
Musyawarah untuk mencapai kesepakatan adalah jalan yang tepat untuk mengelola perbedaan. Berlatihlah utk menghargai, menerima, menjalankan dan bertanggungjawab terhadap keputusan bersama, meski berlawanan dengan ide awal kita.
3. Selalu posisikan segala sesuatu pada tempatnya.
Saat bekerja sama dengan orang lain, salurkan potensi, karakter, minat yang berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'. Cara ini akan mendorong tercapainya tujuan bersama dan mendukung pengembangan potensi masing-masing individu.
4. Jangan pernah meremehkan orang lain.
Apapun dan bagaimana pun kondisi atau pendapat orang lain, perlakukan mereka selayaknya diri kita ingin diperlakukan. Anggaplah semua orang penting. Mereka memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.
Merasa diri paling penting dan lebih baik daripada orang lain *tidak akan* menambah nilai lebih bagi kita. Toh kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Jadilah beton dalam bangunan. Meski tidak nampak, namun sesungguhnya ialah yang menjadi penyangga kokohnya sebuah bangunan. :-)
6. Cari sumber informasi yang terjamin kebenarannya.
Perbedaan bisa muncul karena informasi yang salah. Oleh sebab itu, pastikan sumber informasi kita bisa terjamin dan dapat dipercaya kebenarannya. Lebih bagus lagi jika disertai bukti yang mendukung.
7. Koreksi diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.
Menyalahkan orang lain terus menerus tidak akan banyak membantu kita. Bisa jadi kesalahan sebenarnya terletak pada diri kita. Karenanya, koreksi diri sendiri terlebih dahulu merupakan langkah yang paling bijaksana. So, berhentilah menyesalkan perbedaan. Karena jika tidak,  saudaraku akan kehilangan sumber kebahagiaan! :-)

Sukses selalu untuk saudaraku!



Selasa, 17 November 2009

KESENDIRIAN TIDAK SELALU MEMATIKAN

Saudaraku , banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,
karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan
melelahkan.

'Sendiri oh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa
menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah Saudaraku termasuk yang demikian? :-)
Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal
yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol
kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran,
sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,
tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk
perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun
merasakan kesunyian. Mungkin Saudaraku , pernah mengalami
hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan
rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain
sebagainya..!

Satu hal yang perlu Saudaraku , ingat, kesendirian dengan arti
apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu
mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan
segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih
bermakna? Lakukan hal berikut :

1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif
yang sangat Saudaraku , sukai, misalnya dengan membaca,
menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan
Saudaraku ,. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih
menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi
impian Saudaraku , dan belum sempat dilakukan. Saudaraku , bisa
membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman
dulu, buku-buku, dan lain sebagainya.

Percaya, cara ini akan menyadarkan Saudaraku , akan
sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya.
Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi
menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang
keinginan yang ingin Saudaraku , wujudkan selagi masih
hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali
'keinginan gila' saat Saudaraku , masih kecil? Atau mimpi-
mimpi lain yang belum terlaksanakan?

Saat itu Saudaraku , akan sadar, ternyata banyak sekali
hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal
*utama* dan yang pertama yang harus Saudaraku , lakukan...
Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri Saudaraku ,.
Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat
keberadaan Km Dhiyatmika di dunia.

Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin
kokoh kemampuan Saudaraku , mengarungi kehidupan,
dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan Saudaraku , terjebak dalam kesendirian
dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya
berlarut-larut, hingga membuat Saudaraku , putus asa.

Kalau Saudaraku , mau membuka mata, kita sebenarnya tidak
pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita.

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa Saudaraku ,
jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika Saudaraku , mau terbuka, dalam kesendirian Saudaraku , bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian Saudaraku , bisa
menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian,
dan memaksimalkan potensi yang Saudaraku , miliki.

Dalam kesendirian pula Saudaraku , bisa mengungkap
kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan
ego yang seringkali Saudaraku , temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan
saja kepada setiap orang, termasuk kepada Saudaraku ,.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini Saudaraku , sedang
dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',
Saudaraku , harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

Kelola-lah perasaan Saudaraku , dengan baik, dan buatlah
kesendirian menjadi lebih bermakna. :-)



Rabu, 04 November 2009

TETAPKAN TUJUAN HIDUP

Saudaraku ,,

"Without goals, and plans to reach them, you are like a ship that sail with no destination" --
(Fritzhugh Dodson)

Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya tujuan dalam hidupnya.
Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup adalah apa yang kemudian dilakukannya.
Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih nasib tak berpihak padanya.
Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut... hingga akhirnya tujuan hidupnya tidak tercapai!
Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai.

Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan strategi apa yang harus diambil.

4 (empat) Cara Yang Bisa Saudaraku , Pakai Untuk Menetapkan Tujuan Hidup:
1. Apa sebenarnya keinginan Saudaraku ,?
Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya keinginan Saudaraku , untuk beberapa tahun kedepan? Tidak ada salahnya Saudaraku , bermimpi. Saudaraku , tidak perlu malu mengakuinya,lagipula, tokh tidak ada biaya yang harus Saudaraku , keluarkan untuk
sekedar bermimpi. ;-)
2. Kumpulkan informasi.

Dengan mengumpulkan informasi, Saudaraku , bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan. Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan yang Saudaraku , inginkan,belajarlah dari mereka. Lakukan apa yang mereka kerjakan!
3. Jangan diam.

Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan membawa Saudaraku , pada impian hidup yang diinginkan!
4. Tingkatkan kemampuan

Jika ada cara yang Saudaraku , lakukan terbukti efektif dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka alangkah baiknya jika Saudaraku , berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan kinerja agar tujuan hidup Km Dhiyatmika lebih cepat tercapai.

Jika keempat hal di atas Saudaraku , lakukan secara terus menerus tanpa lelah dan bosan, Insya-Allah Saudaraku , akan mendapatkan tujuan hidup yang diinginkan.
Saudaraku , ibaratnya adalah seorang 'pemahat' atas gambaran kehidupan Saudaraku , sendiri. Dan seorang pemahat yang baik akan selalu memiliki 'planning' terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang terbaik.


Dalam hal ini, Saudaraku , pun hanya bisa sebesar dan sebahagia sebagaimana tujuan yang telah Saudaraku , tentukan. Oleh sebab itu, pahatlah diri Saudaraku , sebaik-baiknya!

HARGAI APA YANG KITA MILIKI

Saudaraku ,,

Pernahkah Saudaraku , mendengar kisah Helen Kehler? Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli.
Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dalam kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.
Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal.
Namun siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris.
Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat, buta dan tuli.
Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan seperti manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan. Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing if each person could be blind and deaf for a few days during his rown-up live. It would make them see and appreciate their ability to experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah bila setiap orang yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.
Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!

Sekarang, coba Saudaraku , bayangkan sejenak....
......Saudaraku , menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja!
Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri Saudaraku , melihat atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu Saudaraku , tidak bisa melihat indahnya dunia, Saudaraku , tidak bisa melihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan Saudaraku , tidak bisa menikmati musik/radio dan acara tv kesayangan!

Bagaimana Saudaraku ,? Apakah beberapa hari cukup berat? Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.
Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain. Ya! Kemewahan untuk orang lain!
Coba Saudaraku , renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.
Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik.
Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah! Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.