Selasa, 16 Oktober 2018

Pelajaran tentang Ketulus Iklasan

Suatu saat ketika aku masih duduk di teras Gedung
di salah satu kompleks sekolah.

Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional.
Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebetulnya tidak berminat,
.....tetapi.....
karena kasihan aku beli satu plastik.

Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya.

Rasa kue nya cukup enak.

Sayapun tergerak... Untuk....beli lagi
Buat oleh oleh orang di rumah

Saya Beli lagi  ....saya keluarkan uang 50.000, saya Beli lagi Nek..... (saya beli 10 plastik....kasih bonus 1 ya nek)
Nenek tersenyum dan ditambah 1 plastik lagi.... Jadi dapat 11 plastik.

πŸ”œπŸ”œπŸ”œπŸ”œπŸ”œπŸ”œ

Tak lama kemudian kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek.
Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.

Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.

“Berapa harganya Nek?”
“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.

Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :

“Saya beli 10 plastik, ini uangnya,
..... tapi .....
buat Nenek aja kuenya ...kan bisa dijual lagi.”

Si nenek jelas sekali terlihat ber-binar2 matanya :

“Ya Tuhan, terima kasih  banyak nak. Puji Tuhan...ya Tuhan kabulkan Doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.

Refleks aku panggil anak lelaki itu.

“Siapa namamu ? Kelas berapa?”
“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.

“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”

” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari.
.... Tapi....
saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”

“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu ?”, tanyaku semakin tertarik.

“Betul Pak, agar setiap seminggu sekali saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah.
Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Tuhan berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal".

Aku pegang bahu anak itu :

” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”
“Ketika saya masih TK kecil, pak”

Tak terasa air mataku menetes :

“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”,

kataku sambil menyerahkan selembar uang seratus ribuan ke tangannya.

Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :

“Terima kasih banyak, Pak… Tapi ...untuk keperluan bapak aja,
saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi ....
bapak punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.

Radit menyalami tanganku dan menciumnya.

“Tuhan menyertaimu nak ..”, jawabku lirih.

Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik.
Bergegas aku ke sana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.

Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ”sembilan puluh ribu rupiah..”

Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”

“Ya Tuhan.... Pak…”

Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… .... dengan AIR MATA membasahi pipiku.

"karena saya menyesal.... 
Mau memberkati nenek... tadi....tapi dengan pamrih... Minta bonus 1 "
.....sedangkan....
anak SD tadi.... memberkati... dengan tulus... ikhlas..., 
bahkan kuenya pun... diberikan kembali kepada si nenek.... untuk dapat dijual lagi.

Hari ini saya..... Mendapat...
PELAJARAN BERHARGA.
.....bagaimana memberi dengan tulus,  ikhlas.....

Sahabat.., ada kalanya seorang anak
Lebih jujur
Lebih tulus
Lebih ikhlas
dari pada orang dewasa,

Kita harus ajarkan....
anak-anak kita sedari dini
tindakan nyata yang bukan teori semata.
.....dan kita harus menjadi contoh....

KADANG... Tanpa disadari....
kita lebih sering menawar.....(habis habisan) jika belanja... di pasar.
Sekalipun kepada pedagang sayur nenek nenek tua / orang-orang  kecil

......tapi.....

Seringkali kita makan di restaurant mewah tidak pernah menyesal membayar berapapun.
Tapi dengan orang miskin kita menekan mereka, untuk dapat beli murah...

Minggu, 22 Juli 2018

BAGAIMANA MENJUAL SISIR KEPADA ORANG YANG BOTAK

Sebuah perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual barunya. Tesnya unik, yaitu: Menjual sisir di komplek Biara Shaolin!. 

Tentu saja, ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul dan tak butuh sisir.  
.
.
Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya.  
.
.
Tapi, tidak dengΞ±n calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan. 
.
.
Lalu bagaimana dengan calon ketiga? Ia berhasil menjual 500 sisir..!!  
.
.
Caranya? Ia menemui kepala biara. Ia lalu meyakinkan jika sisir ini bisa jadi souvenir bagus untuk komplek biara tersebut. Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju. 
.
.
Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dlm usaha atau karier? 
Bukankah kita sering kali menyalahkan keadaan?   
Dan inilah yang membuat calon pertama gagal. 
Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju. 
Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut.  
.
.
Tapi calon ketiga sudah berani berfikir di luar kotak ( THINKING OUT OF THE BOX ), berfikir diluar kelaziman. 

Dia bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir. 
.
.
Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki. 
Tapi, kita bisa mengerahkan segenap potensi kita untuk mencari solusi. 
.
.
“Segenap potensi” bukan hanya terbatas otot atau kerja keras, tapi juga pikiran, ilmu, intuisi dan kerja cerdas.  
Pendek kata, kreatifitas akal, ketekunan dan kesabaran . 
Itulah potensi dalam diri kita dari Tuhan yang dapat dipergunakan .

Bagi orang yg sadar akan kebesaran Tuhan dalam dirinya, kegagalan hanyalah sukses yang tertunda.  

Bagi orang malas, kegagalan adalah takdir.

SELAMAT BERAKTIFITAS..
SELAMAT PAGI.....
πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ’ͺ🏾

FOKUSLAH...Jangan Sibuk Mengurusi Orang Lain

Ada Seorang Anak yang Setiap Hari Rajin ke Pura,
Lalu Suatu Hari Ia Berkata Kepada Ayahnya, 
*"Yah Mulai Hari Ini, Saya Tidak Mau ke Pura Lagi"*

*"Lho kenapa?"*, Sahut Sang Ayah, 
*"Karena di Pura Saya Menemukan Orang2 yang Kelihatannya Agamis Tapi Sebenarnya Tidak, Ada yang Sibuk dengan Gadgetnya, Sementara yang Lainnya Membicarakan Keburukan Orang Lain"*.

Sang Ayah Pun Berpikir Sejenak dan Berkata ; *"Baiklah Kalau Begitu,* *Tapi Ada Satu Syarat yang Harus Kamu Lakukan Setelah itu Terserah Kamu"*

*"Apa itu?"* ,
*"Ambillah Air Segelas Penuh, Lalu Bawa Keliling Pura, Ingat Jangan Sampai Ada Air yang Tumpah"*

Si Anak pun Membawa Segelas Air Berkeliling Pura dengan Hati2, Sehingga Tak Ada Setetes Air pun yang Tumpah.

Sesampai di Rumah, Sang Ayah Bertanya ; *"Bagaimana Sudah Kamu Bawa Air itu Keliling Pura?"*, 
*"Sudah"*. Sahut Si Anak

*"Apakah Ada yang Tumpah?"*, Tanya Sang Ayah
*"Tidak"*. Jawab Si Anak

*"Apakah di Pura Tadi Ada Orang yang Sibuk dengan Gadgetnya?"*.

*"Wah, Saya Tidak Tahu Karena Pandangan Saya Hanya Tertuju pada Gelas ini"*, Jawab Si Anak.

*"Apakah di Pura Tadi Ada Orang2 yang Membicarakan Kejelekan Orang Lain?"* tanya Sang Ayah lagi, 
*"Wah, Saya Tidak Dengar Karena Saya Hanya Konsentrasi untuk Menjaga Air dalam Gelas ini"*. Sahut Si Anak Lagi

Sang Ayah pun Tersenyum lalu Berkata, *"Begitulah Hidup Anakku,*
*Jika Kamu Fokus Pada Tujuan Hidupmu, Kamu Tidak Akan Punya Waktu untuk menilai Kejelekan Orang Lain.*
*tdk ada waktu utk mengurusi urusan orang lain*
*Jangan Sampai Kesibukanmu Menilai Kualitas Orang Lain Membuatmu Lupa Akan Kualitas dirimu"*.

Mari Kita *Fokus* Pada Diri Sendiri dalam Beribadah, Bekerja, Bermasyarakat Secara Sosial dan Terus Menerus Berbenah Menjadi Positif.
*jangan sibuk dg urusan orang lain, atau sibuk menanggapi apa yg orang lain katakan*

*Semoga Kita Menjadi Lebih Baik dan Lebih Bermanfaat*.

*Selamat Tahun Baru 2018*

Selasa, 14 September 2010

Senyum mendatangkan Berkah


Kebahagiaan hidup merupakan idaman setiap manusia. Apakah yang menjadi alat ukur sehingga seseorang dikatakan hidup bahagia ? Bagaimana mewujudkan hidup yang bahagia tersebut ? tiap orang punya versi jawaban yang tentunya berbeda-beda. Ada yang mengatakan kebahagiaan hidup dilihat dari kecukupan sandang, pangan dan papan, ada pula yang mengatakan menjalani hidup tanpa masalah dan masih banyak  pendapat lainnya

Orang bijak  mengatakan bahwa sumber kebahagiaan Hidup adalah Kebajikan. Esensi dari kebajiakan itu adalah dimulai dari pikiran  yang baik, dari pikiran yang baik akan  melahirkan ucapan/kata-kata  yang baik dan akhirnya diimplementasikan dalam perbuatan  yang baik (orang Hindu menyebutnya sebagai ajaran Tri Kaya Parisuda ; Manahcika, Wacika dan Kayika).
Setiap kebajikan yang kita lakukan  memancarkan energy positif. Energy itu satu adanya dan tidak pernah berkurang, karenanya kita tidak perlu kawatir energi kita akan terkuras habis kendati kita sering-sering melakukan kebajikan.
Setiap energy yang kita pancarkan akan ditampung oleh semesta dan suatu saat akan kembali kepada kita .  bila energy positif yang kita pancarkan maka suatu saat energy positif pula yang akan datang kepada kita, demikian sebaliknya.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah : Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita telah melakukan kebajikan ?
Sebagai pimpinan, untuk mengetahui apakah kita sudah melakukan kebajikan atau belum dapat dilihat dari apakah keputusan-keputusan yang kita buat telah meciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi bawahan kita atau masyarakat yang kita pimpin ? begitu pula sebaliknya sebagai bawahan apakah kita sudah menunjukkan kinerja atau produktifitas yang membuat atasan kita merasa senang dan puas ?
Berbuat kebajikan tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan. Walaupun tidak mudah bukan berarti tidak mungkin bisa dilakukan setiap orang Bagi kebanyakan orang dibutuhkan latihan-latihan tertentu sebelum bisa menjadikannya sebagai kebiasaan.
Caranya ?
Ya mulailah dari latihan yang paling  sederhana, murah tanpa biaya dan sarana, yaitu  Senyum!!!
Sedari kecil, orang tua saya selalu menasihati anak-anaknya agar tidak cemberut. “Muka cemberut bikin rejeki menjauh,” kata mereka. Penting sekali untuk memiliki sikap yang optimis dan itu akan terpancar melalui wajah anda yang cerah dan senyum yang lebar. Saya tahu memang tidak mudah menghadapi sebuah kegagalan dengan sikap yang positif apalagi malah harus menertawakannya. Tapi percayalah jika anda bisa melakukannya, tanpa anda sadari puing-puing kehancuran itu akan menyatu kembali dengan cepat dan banyak peluang tersaji di depan anda.

Secara logika pun, jika wajah anda suram dan tidak ada semangat yang terpancar pada diri anda, maka orang lain pun enggan untuk mendekat apalagi menawarkan peluang kepada anda. Namun jika wajah anda cerah dan penuh semangat, banyak orang yang ingin bersahabat dengan anda. Dengan demikian peluang akan datang dengan sendirinya.

Senyum yang tulus pasti akan menenteramkan hati siapa saja. Untuk membiasakan diri kita  tersenyum kita dapat memulainya dengan kebiasaan bercermin setiap bangun tidur,  dimana kita bisa menyaksikan diri kita tersenyum. Menurut orang bijak,  orang pertama yang berhak mendapatkan energy positif dari senyuman yang kita pancarkan adalah diri  sendiri.
Dengan senyuman kita berdialog dengan diri sendiri. Dengan senyum kita menyatakan rasa syukur atas anugerah Hyang Widhi setiap hari. Dengan senyuman kita memberi apresiasi  kepada diri kita sehingga self esteem kita meningkat dan dengan demikian kita dapat menjalani hidup ini dengan penuh optimism. So pasti hidup yang kita jalani dapat dikatakan bahagia.
Gimana …..? mau mencoba….? Yuk kita coba bersama-sama…………………………………………………………….
Orang bijak tersebut mengatakan bahwa sumber kebahagiaan Hidup adalah Kebajikan. Esensi dari kebajiakan itu adalah dimulai dari pikiran  yang baik, dari pikiran yang baik akan  melahirkan ucapan/kata-kata  yang baik dan akhirnya diimplementasikan dalam perbuatan  yang baik (orang Hindu menyebutnya sebagai ajaran Tri Kaya Parisuda ; Manahcika, Wacika dan Kayika).
Setiap kebajikan yang kita lakukan  memancarkan energy positif. Energy itu satu adanya dan tidak pernah berkurang, karenanya kita tidak perlu kawatir energi kita akan terkuras habis kendati kita sering-sering melakukan kebajikan.
Setiap energy yang kita pancarkan akan ditampung oleh semesta dan suatu saat akan kembali kepada kita .  bila energy positif yang kita pancarkan maka suatu saat energy positif pula yang akan datang kepada kita, demikian sebaliknya.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah : Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita telah melakukan kebajikan ?
Sebagai pimpinan, untuk mengetahui apakah kita sudah melakukan kebajikan atau belum dapat dilihat dari apakah keputusan-keputusan yang kita buat telah meciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi bawahan kita atau masyarakat yang kita pimpin ? begitu pula sebaliknya sebagai bawahan apakah kita sudah menunjukkan kinerja atau produktifitas yang membuat atasan kita merasa senang dan puas ?
Berbuat kebajikan tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan. Walaupun tidak mudah bukan berarti tidak mungkin bisa dilakukan setiap orang Bagi kebanyakan orang dibutuhkan latihan-latihan tertentu sebelum bisa menjadikannya sebagai kebiasaan.
Caranya ?
Ya mulailah dari latihan yang paling  sederhana, murah tanpa biaya dan sarana, yaitu  Senyum!!!
Sedari kecil, orang tua saya selalu menasihati anak-anaknya agar tidak cemberut. “Muka cemberut bikin rejeki menjauh,” kata mereka. Penting sekali untuk memiliki sikap yang optimis dan itu akan terpancar melalui wajah anda yang cerah dan senyum yang lebar. Saya tahu memang tidak mudah menghadapi sebuah kegagalan dengan sikap yang positif apalagi malah harus menertawakannya. Tapi percayalah jika anda bisa melakukannya, tanpa anda sadari puing-puing kehancuran itu akan menyatu kembali dengan cepat dan banyak peluang tersaji di depan anda.

Secara logika pun, jika wajah anda suram dan tidak ada semangat yang terpancar pada diri anda, maka orang lain pun enggan untuk mendekat apalagi menawarkan peluang kepada anda. Namun jika wajah anda cerah dan penuh semangat, banyak orang yang ingin bersahabat dengan anda. Dengan demikian peluang akan datang dengan sendirinya.

Senyum yang tulus pasti akan menenteramkan hati siapa saja. Untuk membiasakan diri kita  tersenyum kita dapat memulainya dengan kebiasaan bercermin setiap bangun tidur,  dimana kita bisa menyaksikan diri kita tersenyum. Menurut orang bijak,  orang pertama yang berhak mendapatkan energy positif dari senyuman yang kita pancarkan adalah diri  sendiri.
Dengan senyuman kita berdialog dengan diri sendiri. Dengan senyum kita menyatakan rasa syukur atas anugerah Hyang Widhi setiap hari. Dengan senyuman kita memberi apresiasi  kepada diri kita sehingga self esteem kita meningkat dan dengan demikian kita dapat menjalani hidup ini dengan penuh optimism. So pasti hidup yang kita jalani dapat dikatakan bahagia.
Gimana …..? mau mencoba….? Yuk kita coba bersama-sama…………………………………………………………….

Selasa, 31 Agustus 2010

DI BALIK KISAH "SEORANG PAPA"

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..



from : some one

Rabu, 25 Agustus 2010

Seni Memaksimalkan Daya Tarik

Memiliki kepribadian yang menarik pasti
diidamkan setiap insan. Saya, Anda,
maupun siapa saja. Kehadiran pribadi
yang menarik selalu dinanti-nantikan
banyak orang. Ketiadaannya dirindukan.

Pertanyaannya, kualitas istimewa APA
yang ada pada manusia, yang bisa
membuat orang lain kagum dan terpesona?
Dan... ANDA-kah orangnya?

Sebagian orang mungkin berpikir hanya
orang-orang yang cantik, ganteng secara
fisik, pintar, atau bahkan kaya yang
memiliki daya tarik? Sebenarnya tidak
demikian!

Setiap orang berpotensi untuk menjadi
seorang insan yang memiliki daya tarik
tinggi, menjadi sosok yang dielu dan
diharapkan. Termasuk Anda sendiri!
Pesona Anda bisa ditumbuhkan dan
diciptakan dengan energi positif yang
Anda miliki.

Bagaimana memunculkan aura positif Anda
agar membuat ketertarikan bagi yang
lainnya?

Berikut adalah 7 Seni Memaksimalkan
Daya Tarik:

Terus berbuat baik tanpa pernah
menghitungnya


Lakukan kebaikan layaknya menulis di
atas pasir dan pahatlah di batu untuk
setiap kesalahan yang Anda lakukan.

Artinya, lupakan setiap kebaikan Anda
kepada orang lain, tak perlu
menghitung. Sikap seperti ini akan
melatih keikhlasan, dan pada saat
terbiasa, Anda akan merasakan arti puas
yang sejati.

Merendahlah Agar Anda Menjadi Tinggi

Orang yang merendah justru banyak
disenangi orang lain. Lain halnya
dengan orang yang sombong, kerendahan
hati merupakan perwujudan dari
toleransi dan memiliki nilai yang
tinggi.

Kerendahan hati dan kedamaian saling
bertautan. Percayalah pada diri
sendiri, dan singkirkan keinginan untuk
selalu ingin membuktikan pada orang
lain.

Jagalah Kemurnian

Tampilah 'apa adanya'. Jadilah diri
sendiri. Untuk memiliki daya tarik
kita tidak perlu menjadi orang lain.
Menjadi diri sendiri jauh lebih
bernilai ketimbang kita selalu ingin
tampil 'seperti orang lain'.

Jadilah Orang Yang Penuh Minat

Apa yang Anda katakan pada diri sendiri
tentang kehidupan dan diri Anda
sendiri, dari hari ke hari, adalah efek
yang luar biasa.

Sepanjang waktu, lihatlah diri Anda
sendiri sebagai pribadi yang menarik.
Pertahankan perasaaan itu sejelas
mungkin dalam pikiran.

Dengan sendirinya, 'alam' akan menarik
segala hal yang penting untuk
menyempurnakan perasaan dan pandangan
Anda itu.

Jadilah orang yang selalu ceria, penuh
harapan, dan buat dunia ini terpikat
pada Anda

Wajah Ceria

Tertawa itu sehat. Buat wajah Anda
selalu ceria.

Saat kita tersenyum, otak akan bereaksi
dan memproduksi endorphin (zat alami
yang memindahkan rasa sakit). Selain
itu, senyuman akan membuat Anda bisa
rileks. Senyuman juga akan menebarkan
kegembiraan pada orang lain.

Tekankan dalam pikiran, saat Anda
bersama orang lain, bahwa senyuman
dapat memperpendek 'jarak' antar orang
lain.

Antusias dan Hasrat

Dua hal ini merupakan ibu yang
melahirkan sukses. Antusias dan hasrat
dapat mendatangkan uang, kekuatan dan
pengaruh. Hal besar tak akan dapat
dicapai tanpa antusias.

Yakin selalu pada apa yang Anda
kerjakan. Kerjakan tiap pekerjaan Anda
dengan penuh cinta. Masukan antusias
dalam pribadi Anda, maka ia akan
menciptakan hal yang luar biasa buat
Anda

Tata Krama

Tingkah laku, kesopanan dan kebaikan
bisa membuat orang lain percaya pada
kita. Tata karma yang baik akan membuat
orang lain merasa nyaman dengan kita.

Tata karma merupakan sumber kesenangan,
memberikan rasa aman, dan ini dilakukan
dengan menunjukan penghormatan pada
orang lain.

Bersikap sopanlah pada setiap orang
yang Anda kenal, tidak peduli status
dan kedudukan mereka. Perlakukanlah
setiap orang dengan tata krama.

Nah, bagaimana Anda, tidak sulit bukan? :-)

Senin, 05 April 2010

Belajar dari Kegagalan

Kegagalan pasti ada penyebabnya. Cobalah untuk merenungkannya, faktor-faktor apa yang menyebabkan anda gagal, baik yang berasal dari dalam diri maupun yang di luar diri Anda. Jika itu disebabkan karena perilaku atau sifat yang anda miliki, renungkanlah dan cobalah untuk mulai merubahnya. Jika itu disebabkan karena langkah-langkah atau keputusan yang salah, pelajarilah dengan seksama agar tidak tersandung pada batu yang sama nantinya. Pelajaran apa yang anda dapatkan dari kegagalan tersebut? Petik itu untuk bekal anda ke depan. Tapi sekali lagi jangan pernah menyesalinya atau bahkan menyalahkan orang lain. Tidak ada gunanya, anda toh tidak punya mesin waktu untuk mengulang kejadiannya. Telan saja kepahitannya dan ambil hikmahnya.
Kegagalan adalah guru yang paling berharga. Dengan mengalami kegagalan, anda sebenarnya sudah satu langkah mendahului orang lain yang belum mencobanya sama sekali. Kalau anda mau tahu, jarang sekali atau bahkan tidak ada orang sukses yang tidak melalui kegagalan terlebih dahulu. Sebaliknya orang yang tidak sukses biasanya tidak pernah mengalami kegagalan, karena dia tidak pernah berani mencoba. Keberanian anda untuk bangkit kembali setiap kali gagal adalah yang menentukan kesuksesan anda. Sir Winston Churchill punya pendapat yang bagus mengenai hal ini : “Success is the ability to go from failure to failure without losing your enthusiasm.” Sukses adalah kemampuan untuk melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat anda.
Sadarilah bahwa banyak hal di dunia ini yang diluar kendali anda. Sesuatu terjadi begitu saja tanpa mampu dicegah. Bahwa ada peran anda disitu, benar. Tapi toh anda tidak secara sengaja merencanakan untuk gagal bukan? Sadari saja bahwa memang ada langkah-langkah atau keputusan yang salah, tapi tidak berarti anda menjadi orang paling bodoh sedunia. Siapa yang tidak pernah salah bertindak dalam hidupnya? Walaupun efeknya memang besar dan mungkin dahsyat, tetapi membesar-besarkannya hanya membuat energi anda terkuras sia-sia. Life goes on. Anda sudah ketinggalan kereta pagi, tapi kereta berikutnya sebentar lagi akan tiba. Apakah anda akan bersiap-siap menyambutnya ataukah masih saja mau menyesali kereta pagi yang sudah berlalu?

Written by : Handoko